PERSIAPAN PEMBUATAN BAHAN GLASUR
Glasur
adalah lapisan tipis yang melapisi body keramik. Glasur ada yang dibuat tanpa
warna, tetapi ada juga yang dibuat dengan campuran warna. Terlepas dari
warnanya, fungsi glasur antara lain adalah untuk menutup pori-pori agar kedap
air, memberi kesan higenis, meningkatkan kekuatan mekanik, dan meningkatkan
ketahanan kimia.
Bahan
baku glasur terdiri dari berbagai macam elemen oksida, yang kemudian diriset,
dan melalui suatu perhitungan pendekatan, ditentukan menjadi suatu formula.
Material yang ditentukan oleh formula inilah yang kemudian diolah melalui
proses penggilingan dan diaplikasi ke body genteng. Mesin-mesin utama dalam
tahapan proses ini biasanya adalah Ballmill, Ground Tank, timbangan dan
peralatan pemeriksaan rheology.
Tahapan
pembuatan glasur dimulai dengan melakukan penimbangan material sesuai komposisi
formula yang telah ditentukan. Seluruh material dimasukkan ke dalam Ballmill
untuk proses penggilingan. Ballmil adalah suatu alat yang berfungsi untuk
menggiling material menjadi glasur yang siap diaplikasi. Parameter yang perlu
diketahui di sini adalah dimensi, volume dan karakteristik alubit, volume
material, volume air yang ditambahkan, waktu penggilingan, kecepatan putaran
Ballmill, dan yang terakhir adalah nilai rheology glasur.
Alubit
berfungsi sebagai media penggiling, berbentuk bulat terbuat dari bahan high
density alumina, dengan satuan berat spesifik 3.4 – 3.5 gr/cm3, dan rasio beban
mulai dari 1020 – 1120 kg/cm3. Biasanya ada 3 jenis dimensi alubit yang dipakai
yaitu diameter 2½ inch sebanyak 25 % volume berat, diameter 2 inch sebanyak 25
% volume berat dan yang terakhir diameter 1 inch sebanyak 50 % volume berat.
Perhitungan
waktu penggilingan dapat diaplikasi dengan memakai rumusan konversi energi
Kick's Law dan Rittinger's Law, yang secara garis besar dapat menentukan nilai
energi yang dibutuhkan untuk memperkecil ukuran material yang digiling menjadi
partikel lebih halus sesuai yang diinginkan.
Kecepatan
putaran Ballmill diaplikasi dengan rumusan gaya sentrifugal dimana sudut paling
efektif media grinding terhadap horisontal sebesar 45° - 60°. Beban yang harus
diperhitungkan untuk menghasilkan gaya sentrifugal terdiri dari berat alubit,
berat material, berat air.
Setelah
glasur diproduksi, dilakukan pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui tingkat
kehalusan partikel dan berat jenis glasur tersebut. Pengukuran diambil secara
acak sebanyak 3 – 5 titik. Tingkat kehalusan partikel dapat diketahui dengan
pemeriksaan nilai Restant Saringan, yaitu sisa partikel yang tidak dapat
disaring dibanding jumlah satuan volume glasur yang diperiksa tersebut, satuan
%.
Untuk
mengetahui nilai satuan berat glasur setelah digiling (kondisi basah) disebut
Liquid Gravity, yaitu nilai satuan berat glasur per 1 liter. Jika nilai RS dan
LG sudah sesuai dengan yang diharapkan, maka dilakukan percobaan bakar aplikasi
terhadap beberapa buah genteng, untuk mengetahui stabilitas warna yang akan
dihasilkan. Jika warna sudah sesuai dengan yang diharapkan, maka glasur
dipindahkan ke Ground Tank dan siap diaplikasi di area pengglasuran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar