Atap merupakan bagian penting dari sebuah rumah yang terkadang sering kita lupakan perawatannya karena letaknya yang tinggi dan sulit dijangkau oleh tangan dan harus membutuhkan alat bantu berupa tangga. Karena jarang tersentuh maka tak ayal kita jarang berpikir untuk menghias atau sekedar memberinya aksesoris. Tapi tahukah Anda pemberian aksesoris pada atap selain akan mempercantik tampilan rumah juga mempermudah rumah Anda untuk dikenali dari kejauhan karena tampil beda dan unik. Aksesoris hiasan yang dimaksud di sini adalah Wuwungan.
Wuwungan berasal dari kata wuwung (bahasa Jawa) yang berarti bagian atas dari atap rumah. Wuwungan sering kita jumpai di atap rumah-rumah tradisonal yang bergaya joglo atau rumah-rumah kampung biasa. Hiasan ini terbuat dari gerabah dengan berbagai bentuk seperti Naga, Ayam, Gunungan, dan Mahkota. Wuwungan biasanya dipasang pada kerpus - perpotongan antar sudut pada atap rumah. Misalnya saja untuk pinggiran, ada bentuk Werkudara yang melengkung ke atas dan di bagian pinggirnya dihiasi motif bulu seperti topi atau mahkota Werkudara, salah satu tokoh Pandawa. Ada juga bentuk Kipas yang hampir menyerupai bentuk Werkudara, bedanya di pinggir lengkungan kipas terdapat motif garis yang berlekuk berjejer menyerupai kipas yang mengembang. Bagi Anda yang tidak terlalu suka banyak motif, Anda bisa memilih pinggiran bentuk Sungu atau tanduk yang melengkung ke atas, polos tanpa motif. Pinggiran bentuk Kepala Naga menggenakan mahkota dengan mulut mengangga memperlihatkan taringnya bisa menjadi hiasan atap Anda untuk tampil cantik. Selain bentuk-bentuk di atas masih ada pinggiran berbentuk Gelung, Wulu, Rantai Kecil, dan Jengger Bali.
Untuk wuwung tengahan, kami mempunyai banyak pilihan. Bentuk Naga Panjang, Naga Tarung, Garuda, Kresna, Gunungan, Mlathi, serta Pari. Selain naga juga terdapat wuwungan Peksi Gurdha atau Garuda. Untuk kuncungan tersedia bentuk Mustaka Besar, Mustaka Kecil, Mustaka Masjid Kecil, Mustaka Masjid Besar, Mustaka Bali, dan Mustaka Gundul. Mustaka (bahasa Jawa krama inggil) mempunyai arti kepala, mahkota. Seperti namanya, mustaka mempunyai bentuk bulat pada bagian bawahnya dan semakin ke atas semakin meruncing atau mengerucut layaknya mahkota atau topi raja.
Untuk wuwungan yang dijual di Genteng Trenggalek dibuat dari gerabah yang menggunakan bahan baku tanah liat yang dicampur dengan pasir. Proses pencampuran ini menggunakan mesin molen supaya proses pencampurannya rata dan menghasilkan tanah liat adonan yang ulet. Setelah itu adonan dituangkan ke dalam alat cetak sesuai bentuk yang diinginkan. Setelah kering wuwungan tersebut diangin-anginkan atau dijemur di bawah terik matahari selama 3 sampai 6 hari tergantung cuaca kemudian memasuki proses pembakaran di tungku dan warnanya berubah dari coklat tanah liat menjadi kemerahan.
Jika Anda ingin tampil beda, wuwungan tersebut dapat Anda warnai sesuai minat Anda. Bagaimana tertarik menghias atap rumah Anda dengan wuwungan?? Silakan call nomor kami di 082142246574. Terimakasih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar